Respon Cepat, Humas Polda Kalteng Mediasi 2 Gadis Cantik Berseteru Gara-Gara Fitnah

    Respon Cepat, Humas Polda Kalteng Mediasi 2 Gadis Cantik Berseteru Gara-Gara Fitnah

    PALANGKA RAYA - CT (22) warga Kota Palangka Raya tidak terima saat menerima informasi dari saudari DN (22) bahwa ia pindah dari Buntok Kab. Barito Selatan ke Palangka Raya dengan membawa uang arisan orang lain.

    Informasi tersebut didapat DN dari saudari AR (25) yang merupakan teman satu kantor di perusahaan yang bergerak di bidang elektronik di Palangka Raya.

    Karena merasa difitnah, kemudian CT melaporkan hal tersebut ke Bidang Humas Polda Kalteng untuk dilakukan konfirmasi terhadap AR dan berharap masalah ini bisa diselesaikan dengan mediasi.

    Kabidhumas Polda Kalteng Kombes Pol K. Eko Saputro, S.H., M.H saat dikonfirmasi, Selasa (6/12/2022) pagi, mengungkapkan, laporan masyarakat tersebut langsung ditindaklanjuti dengan menghubungi pihak-pihak terkait untuk dikonfirmasi

    "Kami langsung merespon cepat laporan warga tersebut untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, seperti terjadi pertikaian dan pertengkaran secara fisik, " terang Eko.

    Melalui Ketua Tim Virtual Police Ipda H. Shamsudin, S.HI., M.H yang biasa disapa Cak Sam, kemudian melakukan mediasi di kantor Bidhumas, Senin (5/12/2022) malam.

    "Alhamdulillah, setelah dilakukan mediasi yang cukup alot, akhirnya AR mengakui kesalahannya dan bersedia meminta maaf kepada CT serta berjanji tidak akan mengulangi perbuatannya, " tambahnya.

    Kabidhumas mengimbau kepada masyarakat, apabila mempunyai permasalahan dengan siapapun hendaknya diselesaikan dengan cara baik-baik atau kalau mau dimediasi bisa langsung menghubungi Bidhumas Polda Kalteng.

    palangka raya
    Indra Gunawan

    Indra Gunawan

    Artikel Sebelumnya

    Permudah Urus SIM, Dirlantas Polda Kalteng...

    Artikel Berikutnya

    Brigpol Rochim Lakukan Pemeliharaan dan...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Nagari TV, TVny Nagari!
    Mengenal Lebih Dekat Koperasi
    Hendri Kampai: Merah Putih, Bukan Abu-Abu, Sekarang Saatnya Indonesia Berani Jadi Benar
    Hendri Kampai: Swasembada Pangan dan Paradoks Kebijakan
    Hendri Kampai: Negara Gagal Ketika Rakyat Ditekan dan Oligarki Diberi Hak Istimewa

    Ikuti Kami